Seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli 1 kg mentega dari seorang petani. Ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak benar-benar seberat 1 kg. Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar, berat mentega itu tidak penuh 1 kg. Yakinlah ia bahwa petani itu telah melakukan kecurangan. Ia melaporkan pada hakim, dan petani itu dimajukan ke sidang pengadilan.
Pada saat sidang, hakim berkata pada petani, "tentu kamu mempunyai timbangan?"
"tidak, tuan hakim," jawab petani.
"lalu, bagaimana kamu bisa menimbang mentega yang kamu jual itu?" Tanya hakim.
Petani itu menjawab, "ah, itu mudah sekali dijelaskan, Tuan hakim. Untuk menimbang mentega seberat 1 kg itu, sebagai penyeimbang, aku gunakan saja roti seberat 1 kg yang aku beli dari tukang roti itu"
sumber: Satu Nusa, Daryanto
1 Komentar
sebuah ironi kehidupan. Cerita ini menyadarkan Kita bahwa sebelum menyalahkan orang lain, sebaiknya koreksi dahulu diri kita. Nice posting Agan Yugo. Lain kali banyakin cerita kayak gini ya. :D
Balas