2013, Tidak Ada Lagi Ujian Tulis SNMPTN

Jalur Ujian Tulis SNMPTN 2013 Dihapuskan
Ujian Tulis SNMPTN 2013 Dihapus -   Baru-baru ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan bahwa Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tulis akan dihapus mulai tahun 2013 mendatang. Dihapusnya Ujian Tertulis SNMPTN 2013 ini dilatar belakangi  guna melakukan efisiensi waktu dan anggaran, juga sebagai pelecut untuk memperkokoh nilai rapor dan menguatkan kredibilitas Ujian Nasional (UN). Berikut berita yang yugo21 kutip dari republika dan kompas.

Jalur Ujian Tulis SNMPTN 2013 Dihapus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan akan menghapus jalur ujian tulis pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada 2013. Latar belakang kebijakan ini, selain guna melakukan efisiensi waktu dan anggaran, juga sebagai pelecut untuk memperkokoh nilai rapor dan menguatkan kredibilitas Ujian Nasional (UN). 
"Tujuannya adalah integrasi pendidikan nasional. Nantinya calon mahasiswa tak perlu lagi melaksanakan dua kali ujian untuk masuk ke perguruan tinggi. Setelah lulus UN, para siswa langsung bisa dipromosikan sekolah untuk mengikuti SNMPTN jalur undangan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud, Djoko Santoso, Senin (2/4).
Kebijakan tersebut membuat seleksi nasional sebanyak 60 persennya melalui jalur undangan saja. Sebelumnya, kuota 60 persen ini dibagi dua dengan jalur ujian tulis. Sedangkan 40 persen seperti tahun-tahun sebelumnya diserahkan kepada tiap tiap-tiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN). 
"Tahun ini jalur undangan sudah mencapai 35 persen. Oleh karena itu tahun depan diharapkan bisa 60 persen sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 34 tahun 2010," katanya.
Djoko juga berharap kebijakan ini dapat dijadikan pelecut lebih untuk mewujudkan nilai rapor dan nilai UN yang kredibel. Seperti diketahui, jalur undangan ditentukan oleh nilai rapor dan nilai UN yang dikombinasikan. "Jika sudah berjalan tentu kita harus percaya pada nilai rapor dan UN," ujarnya. 


Pola SNMPTN 2013 Berubah
Jakarta, Kompas - Pola seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri atau SNMPTN mulai tahun 2013 akan berubah. Selama ini 60 persen kapasitas kursi yang tersedia di PTN diisi melalui jalur undangan dan jalur ujian tulis. 
”Mulai 2013, minimal 60 persen dari kapasitas yang tersedia di PTN akan diisi melalui jalur undangan saja. Tidak ada ujian tulis,” kata Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Jumat (30/3).

Adapun 40 persen sisanya menjadi hak setiap PTN untuk melakukan seleksi mahasiswa baru atau yang selama ini dikenal sebagai jalur mandiri. 
Pada SNMPTN jalur undangan, kata Djoko, peserta dinilai dari nilai rapor di kelas I-III dan nilai ujian nasional (UN). ”Jadi, terjadi integrasi UN sebagai penilaian masuk PTN. Ini sudah disepakati bersama Majelis Rektor PTN,” ujar Djoko.
Kuota peserta jalur undangan untuk setiap sekolah berbeda-beda sesuai akreditasi sekolah. Peserta pun harus direkomendasikan sekolah.
Selain itu, biaya pendaftaran SNMPTN 2013 jalur undangan juga akan digratiskan. ”Pemerintah menanggung biaya pendaftaran jalur undangan, yang memang untuk siswa berprestasi,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.
Akses kuliah

Mendikbud mengatakan, meskipun melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi itu pilihan tiap individu, negara tetap mengembangkan kebijakan untuk menjamin akses kuliah bagi semua anak bangsa.
”Sebagai bukti bahwa akses kuliah terbuka bagi semua anak, biaya pendaftaran SNMPTN mulai 2013 gratis,” kata Nuh.
Selain menggratiskan biaya pendaftaran, kata Nuh, sudah disiapkan juga sejumlah beasiswa dan bantuan biaya pendidikan agar tidak ada kendala bagi mahasiswa menyelesaikan pendidikannya. ”Intinya, jangan sampai ada mahasiswa yang mampu secara akademis terkendala masalah finansial,” kata Nuh.
Menurut dia, kapasitas perguruan tinggi negeri memang masih terbatas. Meski demikian, menambah daya tampung dan membuka PTN baru terus dilakukan secara selektif.

Tahun 2011 tercatat 773.976 peserta SNMPTN yang memperebutkan 165.715 kursi di 60 PTN. Peserta yang ikut jalur SNMPTN undangan 232.948 orang dan di jalur tulis 540.928 orang.
Anggota Komisi X DPR, Dedi S Gumilar, mengatakan, Komisi X DPR mendukung supaya PTN semakin mudah dijangkau semua lapisan masyarakat. Menggratiskan biaya pendaftaran merupakan kesempatan bagi semua anak bangsa untuk masuk PTN tanpa terkendala biaya pendaftaran.
(Sumber)

Sekian artikel berita tentang "2013, Tidak Ada Lagi Ujian Tulis SNMPTN". Semoga Informasi ini dapat bermanfaat.
Previous
Next Post »
13 Komentar
avatar

nice info sobs...
semoga aja benar terealisasi nantinya... :)

Balas
avatar

Semoga terealisasi gundulmu.
Maaf sob, sekarang coba dipikir dulu. SNMPTN UNDANGAN, itu pake nilai rapot, nilai rapot mudah direkayasa. Anaknya guru, orang yang dket atau suka carimuka sama guru pasti nilainya bagus. Terus UN, berapa kali soal gak bocor?, gak pernah. Terus tau gak berapa % yg ngerjakan jujur, disekolah saya cuma 5%, apalagi sekolah lain.
Maaf ya bro, coba dipikir lagi komentarnya. , coba dipikir, anak yang sebenarnya pinter tapi nilainya kurang baik. Gimana nasib mereka.

Balas
avatar

Semoga terealisasi gundulmu.
Maaf sob, sekarang coba dipikir dulu. SNMPTN UNDANGAN, itu pake nilai rapot, nilai rapot mudah direkayasa. Anaknya guru, orang yang dket atau suka carimuka sama guru pasti nilainya bagus. Terus UN, berapa kali soal gak bocor?, gak pernah. Terus tau gak berapa % yg ngerjakan jujur, disekolah saya cuma 5%, apalagi sekolah lain.
Maaf ya bro, coba dipikir lagi komentarnya. , coba dipikir, anak yang sebenarnya pinter tapi nilainya kurang baik. Gimana nasib mereka.

Balas
avatar

menurut saya..sebaiknya ujian tertulis itu tetap ada, karena kalau dihapuskan..bisa membuat banyak sekolah yang akan mendongkrak nilai siswanya dengan cara tidak benar..atau bahkan memberi peluang kepada para calo-calo untuk memancing para siswa yang berani bayar besar agar bisa lulus snmptn

Balas
avatar

waduh kok bisa yah, padahal jalur tes adalah cara untuk mengetahui benar kemampuannya, ane termasuk yang tidak setuju dengan dihapusnya ujian tulis SNMPTN...weleh semakin rendah saja kualitas pendidikan kita yah...

Balas
avatar

Saya sangat setuju sekali sob, soalnya snmptn juga kadang2 hanya dikatrol dari bimbel dan bukan kecerdasan yang diasah dari awal hehee...

Balas
avatar

Gue setuju bgt dgn anonim. Kalo gak ada ujian tulis, ke enakan yang anak guru. :D

Balas
avatar

semoga lebih baik aja lah, iya juga. cape klo kelas tiga, ud tes sana sini. eh mau masuk perguruan tinggi tes lagi, stres yang ada. sana sini belajar, heheheh. tapi ya di sana juga kandang terjalin cinta lokasi loh, heheheh. kasian dah cinlok bakalan berkurang. :D

Balas
avatar

ada logisnya juga si saya pikir, dengan mengintegrasi itu. maka ga perlu banyak tes dan angaran pun jadi berkurang, sya dukung aja. yang jelas, yang bakal ngalamin pertama yang pusing.

Balas
avatar

nilai rapor mudah direkayasa kawan.apa lagi ada sekolah yang menerapkan kkm yang sangat tinggi. hal itu akan membuat siswa menjadi malas. karna walaupun ia remedial tapi nilai nya tetap 90. karna kkm 89,, maka sekolah akan berlomba meninggi kan nilai.tujuan akhir pendidikan hanyalah NILAI..

Balas
avatar

bener banget. ga setuju kalo jalur tulis snmptn di hapus. bakal banyak sisi negatif yang terjadi. timbul perasaan kecil hati juga terhadap sekolah2 yang tidak dapat undangan.

semoga keputusan dari kemendikbud dapat diubah kembali. Saya percaya para mentri disana berpola fikir yang sangat panjang dan baik.

Balas
avatar

saya jelas gak setuju . lha wong yang tes un saja nilainya di pertanyakan . kalau dites nilai matematika 80 anaknya saja gak mudeng opo opo nilai 80 dari mana ? ini gak bisa di gunakan sebagai nilai acuan.Lebih baik ya di tes lagi biar kemampuan terlihat jelas

Balas