Hapus Budaya Bodoh di MOS dan OSPEK di Indonesia - MOS (Masa Orientasi Sekolah) adalah salah satu ritual tahunan yang diadakan di sekolah-sekolah setiap penerimaan siswa baru. Hampir semua sekolah mengadakan event tahunan satu ini. Sedangkan OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) lebih berorientasi di lingkungan kampus, meskipun tujuannya sama yaitu pengenalan lingkungan baru.
Terus kenapa saya menulis tentang artikel yang berhubungan dengan MOS / OSPEK. Ini hanya salah satu wujud keprihatinan saaya terhadap pendidikan di Indonesia. If You Know What I Mean lah, saya yakin pembaca disini hampir semuanya pernah mengikuti MOS atau bahkan sudah merasakan OSPEK. Bagi para peserta, Ospek/MOS adalah momok yang menakutkan. Hampir setiap peserta berusaha sebisa dan sesiap mungkin untuk mengikuti acara menjadi "Orang Gila" yang satu ini. Saya juga pernah mengikuti MOS, tentu merasakan betapa tidak mengenakkan acara tahunan tersebut.
Tujuan awal MOS atau OSPEK yang sebenarnya adalah pengenalan lingkungan belajar baru yang tidak pertentangan dengan pendidikan berkarakter. Tapi faktanya di lapangan, banyak siswa senior yang menjadikannya sebagai ajang balas dendam. Atau yang lebih parahnya lagi dijadikan sebagai ajang hepi-hepian. Saya juga pernah merasakan "kegilaan" MOS, dan rasanya tidak begitu mengenakkan.
Saya menulis ini bukan untuk menentang MOS atau OSPEK, tapi ada baiknya agenda-agenda yang berhubungan dengan kegilaan dan pembodohan dihapus. Contohnya pemakaian atribut yang aneh, dimarah-marah gak jelas oleh senior dan masih banyak lagi. Mereka bilang itu pembentukan karakter? mereka bilang itu menguji mental? mereka bilang supaya mendapat kesan yang baik saat meninggalkan sekolah nanti? semuanya OMONG KOSONG, alasan yang tidak masuk akal Mas, Mbak.
Menurut saya, harus ada yang diubah dalam pelaksanaan acara MOS atau OSPEK. Perubahan ke arah yang lebih baik. Stop Agenda kegilaan didalamnya. Itu pembodohan bung! pasti ada cara lain yang jauh lebih baik. Hilangkanlah budaya yang buruk. Perilaku mencerminkan pribadi. Mari menyongsong masa depan yang cerah.
Sekian artikel tentang "Hapus Budaya Bodoh MOS dan OSPEK di Indonesia!". Semoga Bermanfaat
16 Komentar
MOS itu kan orientasi, jadi tidak tepat jika masih ada hal-hal bodoh dalam kegiatan ini, orientasi sendiri kan artinya apa tujuan dari siswa menempuh pendidikan di lembaga tersebut, sehingga harusnya di tumbuhkan hal-hal yg positif dalam MOS ini, nais inpoh
BalasSetuju bang :-)
BalasJadi inget dulu pas MOS SMA diminta makan permen satu buah secara bergantian satu kelas, katanya buat membentuk jiwa solidaritas.. jiwa solidaritas apaan, adanya malah temen pada muntah :) bisa dibilang nggak ada sama sekali jiwa kebersamaan yang membekas, yang ada rasa trauma dan jij*k :((
Balaslebih baik di rubah pelaksanaannya saja, misal makan makan, lomba menulis, lomba berkebaya yang baik, itu saja sudah full agendanya
BalasContoh nyata kalo MOS cuma ajang penyiksaan senior terhadap junior
BalasSaran yang bagus mas :)
BalasKomentar ini telah dihapus oleh penulis.
Balaskalo selama pengalaman saya, MOS/OSPEK tidak separah yg ada di tempat lain (disamping krn saya mungkir kesana kemari dg wajah lugu. hehe). tapi dari sudut pandang saya, MOS/OSPEK itu membuyarkan impian peserta didik baru. ketika mereka sedang mencoba merealisasikan apa yg diimpikannya, tiba2 dibuyarkan dg budaya yg dibawa senior. biarkan mereka bermimpi dan meraih impian itu tidak perlu dicekoki dg masalah yg ada di muka senior.
BalasSetuju gan...:)
Balaskan itu asik mas, bisa buat seru2 an
Balassaya setuju dengan mas yuga, mos/ospek dihapus karena kurang bermanfaat bagi siswa yang ikut serta dalam mos/ospek. dan juga bila salah langkah akibatnya fatal bisa terjadinya penganiayaan, seperti yang serng2 diberitakan sekarang.
Balasboxpai.com - setuju
Balasgue dukung bro... kalo mau seru beoleh tp jangan pake kekerasan
Balasgimana kalau lomba atau latihan demontrasi yang baik, hehe
Balasbetul gan.. yang biasa saja mosnya.. tanpa kekerasan..
Balaskalau waktu dulu (sejak smp) mos itu seperti dijadikan ajang balas dendam gan, bagi seniornya terhadap peserta baru/ murid baru. namun untuk sekarang sudah bisa dibilang berubah untuk di daerahku, sob.
Balasthanks for your share