Penulis : Andrie Wongso
Alkisah, ada seorang pelajar di
sebuah desa kecil, yang memiliki cita-cita sebagai
pegawai pemerintah. Demi mewujudkan cita-
citanya, dia berangkat ke ibu kota untuk
menempuh ujian negara.
Di sela perjalanan yang jauh dan melelahkan, si
pelajar berhenti sejenak melepas lelah. Tak lama ia
pun terbawa dalam lamunan. Muncul perasaan
was-was terhadap kemampuan dirinya dan
sesaat kemudian dia membayangkan seandainya
bisa diterima sebagai pegawai pemerintah. Di
tengah asyiknya melamun, tiba-tiba seorang
kakek berdiri di hadapannya menyapa: "Hai anak
muda, engkau tampak bukan orang dari sini.
Hendak ke mana?"
"Saya hendak ke ibu kota Kek, mengikuti ujian
negara."
"Kakek perhatikan dari tadi, apa yang sedang
kamu lamunkan?"
Mereka pun terlibatpembicaraan seru.
Setelah bertukar pikiran, tiba-tiba sang kakek
mengeluarkan suatu benda dari sakunya. Lalu,
iamemberikannya kepada si pelajar sambil
berkata, "Mungkin ini yang kau perlukan, Nak!"
"Sebuah gasing? Bagaimana sebuah gasing dapat
mewujudkan cita-cita saya, Kek?" tanya si
pemuda keheranan.
Sang kakek menjawab, "Nak, ini adalah gasing
waktu. Jika kamu memutar gasing ini ke kanan,
maka kamu akan sampai pada saat dan keadaan
yang seperti kamu inginkan." Setelah si pelajar
menerima gasing,si kakek pun berlalu pergi.
Merasa aneh, si pelajar segera mencoba
kebenaran ucapan sang kakek. Sambil
membayangkan keberhasilan dirinya lulus ujian
negara, ia memutar gasing ke kanan. Dan tiba-
tiba, si pelajarmendapati dirinya berada di depan
papan pengumuman ujian negara dan namanya
tercantum pada pengumuman kelulusan. Ia
sangat gembira. Namun kegembiraannya tidaklah
bertahan lama. Muncul perasaan tidak sabar
untuk segera bisa bekerja di pemerintahan. Maka
ia pun kembali memutar gasingnya ke kanan dan
dalam sekejap si pelajar sudah berada pada
pekerjaannya di kantor pemerintahan.
Kenikmatan sebagai pegawai pemerintahan juga
tidak bertahan lama. Timbul keinginan yang lebih,
yaitu sebagai pejabat tinggi pemerintah. Maka
segera dia pun kembali memutar gasingnya. Dan
pada saat itu juga ia berada pada posisi yang
diinginkannya.Kini, ia memutar gasing untuk
mempercepat waktu dan menghindari kesulitan
dalam mencapai cita-cita telah menjadi kebiasaan
si pelajar.
gasing waktu
Secepat gasing berputar, si pelajar pun berubah
menjadi tua dan menjelang ajal. Ada penyesalan
dalam dirinya, "Betapa singkat dan hambarnya
kehidupanku! Alangkah baiknya jika putaran
gasing ini dapat mengembalikan aku pada masa
lalu.."
Dalam kondisi putus asa sang pelajar memutar
gasing ke arah yang berlawanan yaitu ke arah kiri.
Dan tiba-tiba dia pun terbangun dari tidurnya! Eh,
ternyata peristiwa semua tadi hanya mimpi
belaka.
Sejenak, si pelajar merasa senang dan bersyukur
bahwa semua itu cuma mimpi. Dia pun berjanji
pada dirinya sendiri, akan tetap berusaha dan
menikmati setiap proses perjuangan untuk
mencapai apa yang menjadi cita-citanya.
Pembaca yang luar biasa,
Dalam meraih cita-cita, seringkali kita tidak sabar
menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.
Kita bernafsu meraih kesuksesan atau kekayaan
dengan cepat dan singkat. Memang seperti filosofi
sukses saya, "Sukses adalah Hak Saya!" Akan
tetapi, perlu diingat: untuk meraih setiap
kesuksesan, kita harus siap bayar harga,
siap berjerih payah, dan tidak melanggar
hukum moral. Jangan takut pada halangan
yang menghadang, siap berjuang dan keluar
keringat! Karena sesungguhnya,
kenikmatan kesuksesan justru berada pada
nilai proses perjuangan yang kita lakukan.
Salam sukses, luar biasa!!
0 Komentar