Christchurch - Gempa berkekuatan 6,3 skala richter (SR)
mengguncang kota terbesar kedua di Selandia Baru, Christchurch,
pagi ini. Gempa ini merupakan gempa kedua kalinya dalam lima
bulan terakhir yang menumbangkan bangunan dan orang-orang
terperangkap di reruntuhan gedung serta memicu kebakaran.
Seperti dikutip Reuters, Selasa, (22/2/2011), TV lokal menunjukkan
mayat yang diambil dari puing-puing yang berserakan di pusat
kota. Meski tidak jelas apakah mereka masih hidup atau telah
meninggal tapi polisi setempat melaporkan banyak korban jiwa
dalam peristiwa tersebut.
Menurut US Geological Survey, peritiwa tersebut terjadi pukul
12.51 waktu setempat, Senin (21/2/2011) dengan kedalaman pusat
gempa hanya 4 km.
"Ini sangat besar, ini sangat besar," kata reporter televisi yang
melaporkan di antara reruntuhan gereja katedral yang telah hancur
menjadi pecahan batu.
"Saya tidak tahu apakah ada orang di bawah reruntuhan ini,"
katanya, sebelum dia muncul untuk menambahkan dengan suara
tenang, "Saya kira begitu."
Gempa itu berpusat sekitar 10 km barat daya Christchurch, yang
telah mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 7,1 pada
September lalu.
"Ada banyak kerusakan, TV kami telah hancur dan ada keretakan
besar di rumah. Tetangga telah kehilangan pagar bata," kata
Nicholas Hextall, yang tinggal di Christchurch melalui sambungan
telepon. Akibat gempa ini listrik dan air telah mati.
Selandia Baru adalah wilayah yang berada di antara Samudera
Pasifik dan lempeng tektonik Indo-Australia, rata-rata lebih dari
14.000 gempa bumi setahun terjadi di sini, di mana sekitar 20
gempa yang biasanya besarnya di atas 5,0 SR.
0 Komentar